Tukang Harian vs Borongan: Mana yang Lebih Untung?

Kalau mau bangun atau renovasi rumah, salah satu pertanyaan klasik adalah: mending pakai tukang harian atau sistem borongan? Dua-duanya ada plus minus, tinggal disesuaikan sama kebutuhan dan kondisi proyek.


1. Tukang Harian

Cara kerja: Dibayar per hari (Rp120–150 ribu/hari untuk tukang, Rp80–100 ribu/hari untuk kenek).

Kelebihan:

  • Fleksibel, cocok buat pekerjaan kecil atau renovasi ringan.

  • Lebih gampang dikontrol dan diarahkan.

  • Bisa berhenti kapan saja kalau pekerjaan sudah selesai.

Kekurangan:

  • Kalau kerja lambat, biaya bisa bengkak.

  • Harus diawasi ketat biar efektif.

  • Tidak ada estimasi biaya pasti di awal.


2. Tukang Borongan

Cara kerja: Dibayar berdasarkan volume pekerjaan atau total proyek (misalnya Rp4,5 juta/m² untuk bangunan standar menengah).

Kelebihan:

  • Biaya lebih jelas sejak awal, minim risiko bengkak.

  • Tukang cenderung kerja lebih cepat karena kejar target.

  • Cocok untuk proyek besar, misalnya bangun rumah full.

Kekurangan:

  • Kualitas kadang dikorbankan demi cepat selesai.

  • Kalau nggak ada gambar kerja jelas, rawan salah paham.

  • Lebih ribet kalau ada perubahan desain di tengah jalan.


Mana yang Sebaiknya Dipilih?

  • Pilih tukang harian kalau proyek kecil (pasang keramik, perbaikan atap, cat ulang).

  • Pilih borongan kalau proyek besar (bangun rumah full atau renovasi besar) dan kamu ingin kepastian biaya dari awal.


Kesimpulan

Nggak ada sistem yang paling benar, semua tergantung kebutuhan. Yang penting, pakai perjanjian jelas, ada gambar kerja, dan kontrol rutin. Dengan begitu, baik harian maupun borongan bisa sama-sama aman.


Diterbitkan

dalam

,

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Layanan

  • Bangun Rumah
  • Renovasi Rumah
  • Desain Arsitektur
  • Eksterior
  • Interior

Archive

Latest Post